Untuk memberikan informasi yang kuantitatif dari suatu gejala alam
diperlukan pengukuran terhadap sifat-sifat fisisnya. Sifat-sifat fisis
disebut sebagai besaran umum, seperti : panjang, volume, momentum dan
lain-lain. Pengukuran besaran sifat-sifat fisis dilakukan dengan
membandingkan besaran yang akan diukur dengan dengan suatu besaran
standar yang dinyatakan dengan bilangan dan satuan.
Pengukuran besaran fisik menjadi salah satu pekerjaan yang paling
penting dibidang keteknikan. Kepentingannya karena berkaitan erat dengan
keberhasilan dalam menetapkan batasan-batasan yang diperlukan bagi
perancangan elemen-elemen yang saling berhubungan dalam suatu bangunan
mesin. Agar dapat berfungsi sesuai dengan yang dikehendaki.
Dari seluruh besaran fisik yang ada, Sesuai dengan ketetapan SI
(Satuan Internasional) dalam hal ini diwakili oleh tiga besaran ukuran
pokok / dasar :
- Panjang, dilambangkan dengan : L
- Massa, dilambangkan dengan : M
- Waktu, dilambangkan dengan : T
Besaran pengukuran lainnya yang dibentuk oleh gabungan dari ketiga
satuan dasar ini, menjadi satuan turunan. Seperti contohnya satuan luas
penampang, kecepatan, percepatan, tekanan dan lain-lain.
Sedangkan untuk sistim satuan, dikenal ada empat sistim satuan yang umum digunakan dan diakui secara internasional (SI), yakni :
- Satuan CGS (centimeter, gram dan second).
=> dikenal sebagai satuan mutlak (absolut) atau satuan fisik.
- Satuan MKS (meter, kilogram dan second).
- Satuan FPS (foot, pound dan second).
=> dikenal sebagai satuan grafitasi atau satuan perancangan.
- Satuan SI (satuan Sistim Internasional).
Sistim satuan yang digunakan pada seluruh kurikulum ini, menggunakan sistim Satuan Internasional ( SI ) Unit.
Sumber http://yefrichan.wordpress.com