BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Laporan bengkel untuk seksi kerja gerinda ini saya buat sebagai salah satu kewajiban kami sebagai mahasiswa setelah selesai praktek di setiap seksi bengkel. Selain itu untuk memberikan pengalaman dan ilmu yang kami dapat setelah bekerja dengan menggunakan alat alat pada bengkel mesin. Khususnya pada seksi gerinda ini mahasiswa dapat mengetahui cara cara mengerinda. Pada seksi gerinda ini mahasiswa diwajibkan membuat pahat untuk mesin bubut dan semua itu harus dikerjakan oleh mahasiswa agar paham dan mengerti di seksi ini
B. Manfaat dan Tujuan
Manfaat yang dapat kita dapatkan dalam praktek pada seksi gerinda ialah bagaimana kita mengoprasikan mesin dan bagaimana kita menggunakan mesin tersebut dan didalam laporan ini juga terdapat langkah kerja gerinda agar dapat membantu mahasiswa untuk bekerja pada seksi tersebut.
C. Keselamatan Kerja
1. Pakailah sepatu yang dapat melindungi kaki dari benda benda tajam, dalam hal ini sepatu safety
2. Pakailah baju praktek agar badan terlindungi dari percikan serbuk serbuk besi.
3. Pakailah kaca mata supaya mata terlindungi dari serbuk serbuk besi hasil gerinda.
4. Jangan menggunakan majun untuk memegang benda kerja karena bisa salah dalam ukuran
5. Pergunakanlah peralatan dengan benar sesuai dengan intruksi dosen pembimbing
BAB II
LANDASAN TEOR
2.1 Pengertian Gerinda
Penggerindaan adalah proses pemotongan/ pengasahan logam. Roda gerinda mempunyai beribu-ribu sisi potong yang sangat kecil sebagai pengganti sisi potong yang lebar dari pisau-pisau potong yang berputar.
2,2 Bagian-bagian dari roda gerinda
Setiap roda gerinda mempunyai dua komponen :
1. Abrasive berfungsi sebagai pemotong/ pengasah.
2. Bond berfungsi sebagai perekat yang mengikat butiran-butiran abrasive selama pemotongan.
Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau pori-pori dalam ukuran dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda gerinda dalam pengasahannya.
2,3 Pembuatan roda-roda gerinda
Butiran-butiran abrasive dan perekat dicampur, kemudian dicetak/dibentuk dan dikeringkan dalam cetakan pada tekanan yang tinggi dan suhu antara 42°-45°C. Ukuran terakhir dan bentuknya dibuat setelah proses pengeringan. Perekat roda gerinda kemudian di “ vitrify ” kan pada suhu antara 1200°-1300°C dan didinginkan dengan perlahan-lahan sekali. Proses pendinginan kadang-kadang maksimum lamanya 120 hari. Sebagai tindakan pencegahan demi keamanan, pemeriksaan yang teliti diadakan setelah proses pendinginan.
2,4 Aksi potong ( pemotongan )
Proyeksi dari permukaan roda gerinda akan terlihat beribu-ribu butiran tajam. Apabila diputar dengan kecepatan tinggi dan dipertemukan dengan benda kerja, akan memotong beram-beram. Beram-beram menjadi merah dan panas karena gesekan yang keras.
2,5 Bahan asah/Pengasah
Amril ( ampelas ), corundum, silicon carbide, alumunium oxside, boron nitride, dan intan yang dihancurkan adalah bahan-bahan asah yangdigunakan sampai sekarang. Bahan-bahan tersebut beraneka ragam dalam kekerasan dan kerapuhan, mempunyai sifat dan bentuk yang berbeda-beda.
Amril adalah kristal dari alumunium oksida dan besi oksida dengan persentase campuran yang bermacam-macam.
Corondum adalah alumunium oksida dengan bermacam-macam tingkat kemurniannya. Amril dan corondum adalah sebagian besar digunakan dalam pembuatan kertas pengasah dan kain pengasah.
Silicon carbide adalah kombinasi kimia dari karbon dan silicon yang dibuat dari dapur tinggi listrik. Pekerjaan ini memakan waktu sekitar 36 jam pada temperatur 2000°C. Setelah itu silicon carbide diambil dalam bentuk kristal-kristal yang banyak. Silicon carbide berwarna hitam kehijau-hijauan.
Alumunium oxide yang mula-mula berasal dari bauksit, juga dibuat dalam dapur tinggi listrik. Bauksit lebur dalam temperatur sekitar 2100°C. Batangan-batangan dipatahkan, dihancurkan, dan digiling menjadi butiran-butiran kecil.
Boron nitride adalah hasil produksi buatan general electric corp. Barang tersebut mempunyai bentuk kristal berbentuk kubus keras seperti silicon carbide, suhunya stabil hingga 1400°C.
Intan adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni sekarang ini dibuat untuk pembuatan proses industri.
2,6 Perekat
perekat harus mengikat butiran-butiran pengasah bersama-sama dan melengkapi roda gerinda dengan kekuatan dan kekerasan. Ada beberapa tipe perekat yang digunakan dan masing-masing tipe mempunyai kegunaan tersendiri.
Vitrified bond adalah suatu campuran dari tanah liat, feldspar dan kuarsa dicampur terhadap hentakan dan pukulan tetapi tidak berubah karena panas atau dingin dan tidak dapat dipengaruhi oleh air, asam atau oli. Roda gerinda ini tidak dibuat dalam bentuk yang tipis seperti roda gerinda. Gerinda untuk memotong karena tidak dapat menerima bebean dari samping. Perekat ini dicampur dalam macam-macam persentase yang baik sehingga mendaatkan bermacam-macam tingkatan. Kepadatan dari roda gerinda dapat dengan mudah ditentukan oleh proses “vitrified“.
Silicate bonds (mineral bonds) komponen ini digunakan silicate dari soda (water glass). Oksida seng ditambahkan sebagai bahan anti air. Campuran butiran-butiran pengasah dan perekatnya dipadatkan didalam cetakan besi dan dibakar pada temperatur 260oC selama 2-4 hari. De3ngan perekat ini butiran-butiran pengasah lebih mudah lepas daripada vitrified bond.
Shellac Bonds Roda gerinda “ shellac “ dapat dibuat tipis 3mm atau serbuk shellac dicampur dengan butiran-butiran pengasah dan dipanaskan sampai shellacnya meleleh dan menyelimuti setiap butiran pengasah.
Rubber Bonds Untuk membuat roda gerinda ini, karet murni dicampur dengan suflur sebagai komponen pemanas. Roda gerinda ini dapat digunakan juga sebagai pemotong.
Synthetic resin bond bakelite Adalah salah satu perekat yang digunakan untuk pembuatan roda gerinda potong tipis. Perekat ini elastis dan ulet. Digunakan untuk menghilangkan kerak-kerak besi tuang dan menggerinda las.
2,7 Penandaan roda gerinda
Bila memesan roda gerinda keterangan harus ditunjukan :
Kualitas ( macam-macam Bahan asah ), Ukuran ( garis tengah, lebar, lubang), bentuk, ukuran butiran, tingkat, dan struktur. Perserikatan industri bahan asah telah menyesuaikan sistem penandaan untuk roda gerinda dengan standarisasi.
2,8 Memilih Roda Gerinda
Syarat utama dalam pemilihan roda gerinda ialah :
1. Sifat fisik dari material yang akan digerinda mempengaruhi pemilihan dari bahan asah. Gumakan roda gerinda alumunium oksida untuk material berkekuatan tarik tinggi. Seperti Baja karbon, baja campuran, baja kecepatan tinggi, besi tempa, dll. Dan gunakan roa gerinda silicon carbide untuk material berkekuatan tarik rendah. Seperti besi kelabu, kuningan, perunggu, alumunium, tembanga, granite, karet, kulit, dll. Gunakan roda gerinda yang keras untuk material yang lunak dan roda gerinda lunak untuk materil yang keras.
2. Banyaknya Material yang dihilangkan dan hasil akhir yang diminta mempengaruhi pemilihan dari ukuran butiran, struktur dan tipe perekat. Gunakan roda gerinda yang kasar dan berpori-pori untuk makan banyak. Gunakan roda gerinda berbutira halus untuk penyelesaian yang baik. Gunakan roda gerinda berbutiran kasar untuk material liat dan berbutiran halus untuk material keras. Disini kecepatan produksi bukan faktor yang penting gunakan roda gerinda elastis untuk penyelesaian yang baik
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Latihan Gerinda Pahat Bubut Tepi Rata Kanan
Proses Visual Alat bantu
Ukur benda kerja dengan ukuran 16 x 16 x 100
Tandai bagian yang akan dikerjakan dengan penggores
Busur derajat
Jangka sorong penggores
Gerinda sudut bebas muka 10o dan sudut bebas 8o secara bersama sama dan gunakan batu gerinda yang beradius.
Kacamata
Busur derajat
Gerindalah sudut bebas centre 45o
Kacamata
Busur derajat
Gerinda sudut tatal sebesar 14o dan sisakan 1 mm untuk penyelesaian atau finishing. 1mm
Kacamata
Busur derajat
Gerinda sudut bebas 8o dan sisakan 1 mm untuk penyelesaian atau finishing
Kacamata
Busur derajat
Selesaikan sudut bebas dan sudut tatal.
Hasil harus lurus.
Kacamata
Busur derajat
3.2 Lahitan Gerinda Pahat Bubut Kasar Kanan
Proses Visual Alat Bantu
Ukur benda kerja dengan ukuran 16 X 16 X 100
Tandai bagian yang akan dikerjakan dengan penggores
Busur derajat
Jangka sorong
Penggores
Gerida sudut bebas 8o dan gerinda sudut potong 60o secara bersamaan.
Periksa kemiringan sudut sampai presisi
Busur derajat
Jangka sorong
Penggores
Gerinda sudut bebas muka 30o dan sudut bebas 8o secara bersama-sama.
Busur derajat
Jangka sorong
Penggores
Gerinda sudut tatal 14o
Busur derajat
Jangka sorong
Penggores
4 3.3 Latihan Gerinda Pahat Celah
5
Proses Visual Alat Bantu
Periksa ukuran benda kerja yaitu 16 X 16
Beri tanda bagian yang akan digerinda
Jangka sorong
Busur derajat
Penggores
Penggaris besi
Gerinda sudut bebasc 60 dan kemirigan 790 periksa kesikuannya
Kacamata
Busur derajat
Penyiku
Gerinda sudut tirus 10 secara bersama-sama sudut bebas 20
Kacamata
Busur derajat
Gerinda sudut tatal 60 sehingga membentuk sudut potong 780
Kacamata
Busur derajat
Jangka sorong
BAB IV
PENUTUP
4.2 Kesimpulan
Pada proses kerja gerinda selalu gunakan alat keselamatan. Hal ini menjaga diri anda dari tajamnya besi – besi dan serbuk besi hasil dari penggerindaan dan menjaga kita agar tidak terluka. Pada saat pengerjaan benda kerja harus benar-benar teliti baik pada saat pengukuran maupun pemotongan agar pada saat benda kerja digunakan dalam hal ini adalah pahat bubut, maka pahat dapat melakukan pemahatan dengan baik dan akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
4.1 Saran
Hati-hati dalam penggunaan alat kerja gerinda karena batu gerinda sangat cepat berputar dan batu gerinda tersebut bisa menyebabkan kecelakaan yang tidak diduga. Maka dari itu, perhatikanlah langkah-langkah dibawah ini:
1. Selalu perhatikan gambar atau petunjuk pada saat pengerjaan
2. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh
3. Mintalah bantuan pada instruktur apabila ada yang tidak dimengerti