Kerja las berasal dari kata kerja dan las yang menurut kamus besar bahasa indonesia (1994), " las adalah penyambungan besi dengan cara membakar. kerja, berarti kegiatan melakukan sesuatu".
Berdasarkan
defenisi dari Deutche Industrie Normen (DIN) dalam Harsono dkk(1991:1),
"las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilakukan
dalam keadaan lumer atau cair". sedangkan menurut maman suratman
(2001:1) mengatakan tentang pengertian mengelas yaitu salah satu cara
menyambung dua bagian logam secara permanen denaga menggunakan tenaga
panas.
Las(welding)
menurut sriwidartho adalah suatu cara untuk menyambung benda padat
dengan dengan jalan mencairkannya melalui pemanasan. dari beberapa
pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kerja las adalah
menyambung dua bagian logam atau lebih dengan menggunkan energi panas.
pada waktu ini telah digunakan lebih dari 40 jenis pengelasan termasuk
pengelasan yang dilaksanakan dengan hanya menekan dua logam yang
disambung sehingga terjadi ikatan antara atom-atom atau molekul-molekul
dari logam yang disambungkan.
·Peralatan Las Listrik
·a. Mesin Las Listrik
Mesin
las(pesawat las) merupakan bagian terpenting dari peralatan las busur.
Ditinjau dari jenis arus yang keluar, mesin las dapat dibedakan menjadi :
1. Mesin las arus bolak-balik (AC)
2. Mesin las arus searah (DC)
3. Mesin las arus bolak-balik (AC) dan mesin las searah (DC).
Mesin
las yang sering dipakai dalam bengkel adalah mesin las arus
bolak-balik, maka untuk memakai mesin las ini maka kita membutuhkan arus
listrik dari PLN adalah (110 volt-220 volt). pada mesin las AC kabel
massa dan kabel elektroda dapat dipetukarkan tanpa mempengaruhi
perubahan panas yang timbul pada busur nyala.
Daya
listrik dari suatu mesin mesin las diperlukan untuk memulai dan menjaga
operasi pengrlasan busur listrik. Daya listrik di hasilkan sari suatu
mesin las yang mengalirkan arus dan beda potensial tertentu diantara dua
elektroda. Tegangan las berpariasi mulai dari 10 volt hingga 60 volt
dan besar arus las dari 3 ampere hingga 700 ampere. kadang-kadang tejadi
tegangan arus yang lebih besar atau lebih kecil dari hadga-harga itu.
power suolay yang digunakan dalam pengelasan busur listrik dibagi dua
yaitu yaitu mesin las berkarakteristik statik dan mesin las
berkarakteristik dinamik. dalam mempelajari mesin las dikenal istilah
lain yang tidak kalah pentingnya yaitu yaitu DUTY CYCLE yang merupakan
perbandingan antara waktu pembusuran dan waktu total sebesar 10 menit.
contoh spesifikasi mesin las yang mengandung keterangan duty cycle diperlihatkan pada tabel berikut:
b. Perlengkapan Las
1. Kabel Las
Inti kabel penghantar arus ini biasanya terbuat dari tembaga yang dipintal, di bungkus dengan isolator dan diberi penguat agar tidak mudah patah atau terkelupas. kabel ini harus lentur, tidak kaku, agar tidak mengganggu gerakan operator.
2. Tang Elektroda
Digunakan untuk menjepit elektroda las. alat ini terdiri mulut penjepit dan pegangan yang dibungkus penyekat.
3. klem masa(penjepit benda kerja)
Klem masa digunakan untuk menghubungkan kabel masa ke benda kerja. agar arus listrik dapat mengalir dengan baik maka klem masa biasanya dibuat dari bahan penghantar yang baik misalnya tembaga, juga dilengkapi dengan pegas yang kuat agar klem dapat menjepit benda kerja dengan kuat.
4. Palu Las dan Sikat Las
Palu las dan sikat kawat digunakan untuk membersihkan terak dan percikan las pada benda kerja. berguna juga untuk menbersihkan kotoran pada benda kerja sebelum pengelasan.
5. Tang Penjepit
selama dilakukan pengelasan benda kerja trntu mengalami pemanasan maka setelah benda kerja di las jangan dipegang dengan tangan tapi ambil dengabn menggunakan penjepit benda kerja.
6. Topeng atau Helm las
alat ini di gunakan untuk melindungi mata dan kepala dari sinar ultra violet, infra merah, gas, percikan aoi yang timbul saat pengelasan. jendela kaca dari topeng atau helm las ini terdiri atas tiga lapisan kaca, kaca berwarna diapit oleh dua kaca bening.
7. Kacamata pengaman
untuk melindungi mata operator saat membersihkan benda kerja sebelum dan sesudah pengelasan.
8. Alat bantu pekerjaan kampuh las
Setelah mengelas kemudian kampuh la dibersihkan dengan menggunakan alat-alat seperti tampak pada gambar.
9. Pakaian kerja
Pakaian las digunakan untuk melindungi tubuh operator yang tidak dapat ditangkal dengan alat keselamatan lain. yang termasuk pakaian las terdiri dari sarung tangan dari kulit, baju las, (apron) dan sepatu las.
10. Kamar Las
kamar las penting agar orang yang ada disekitarnya tidak terganggu oleh cahaya las. tabir-tabirnya terbuat dari bahab tahan api. agar gas pengelasan mudah keluar, maka sebuah kamar kas harus dilengkapi sistem ventilasi yang baik. di dalam kamar meja las juga harus terbuat dari bahan tahan api.
11. Elektroda
klasifikasi yang digunakan dalam suatu kegiatan praktek apapun yang digunakan di industri adalah sbb:
elektroda yang digunakan di indusrti adalah jenis elektroda yang terbungkus (berselaput) fluks. ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5mm-7mm dengan panjang 350mm-450mm. sebagai bahan fluks pada elektroda ini antara lain : selulosa, kalsium karbonat (CaCO3), titanium dioksid (rutil), kaolin, kalium oksida,mangan, oksida besi, serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan sebagainya dengan persentase yang berbeda untuk setiap jenis elektroda. menurut standar AWS/ASTM (American welding society for testing materials). semua jenis elektroda ditandai dengan huruf E disertai 4 atau 5 angka. pada elektroda philips berseri AWS tertulis E6013, artinya:
E : elektroda las listrik
60 : kekuatan tarik minimum dari deposit las adalah 60.000lb/in2 atau 42 kg/mm2
1 : dapat dipkai untuk segala posisi
3 : jenis selaput : rutil potasium.
sumber tegangan/arus : AC, DCSP, DCRP, daya tembus lemah, kadar serbuk besi : 0-10% salah satu kekurangan dari pengelasan busur listrik yang menggunakan elektroda terbungkus adalah pengelasan yang tidak dapat dilakukan secara continue untuk pengelasan yang panjang. hal ini di batasi oleh panjang elektroda untuk sekali mengelas.
Pemakaian arus untuk elektroda
Diameter kuat arus (ampere)
1,5 20-40
2,5 30-60
3,2 75-125
4 125-150
5 140-175
6 170-225