A.Bagaimana Cara Mengelompokkan Polimer
?
Dari berbagai
jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer dapat digolongkan berdasarkan
asalnya, pembuatannya, jenis monomer, sifatnya terhadap panas dan reaksi
pembentukannya.
a. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya
Berdasarkan
asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer sintesis.
1) Polimer
Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat
di alam dan berasal dari makhluk hidup. Contoh polimer alam dapat dilihat pada
table di bawah ini
No
|
Polimer
|
Monomer
|
Polimerisasi
|
Contoh
|
1.
|
Pati/amilum
|
Glukosa
|
Kondensasi
|
Biji-bijian, akar umbi
|
2.
|
Selulosa
|
Glukosa
|
Kondensasi
|
Sayur, Kayu, Kapas
|
3.
|
Protein
|
Asam amino
|
Kondensasi
|
Susu, daging, telur, wol, sutera
|
4.
|
Asam nukleat
|
Nukleotida
|
Kondensasi
|
Molekul DNA dan RNA (sel)
|
5.
|
Karet alam
|
Isoprena
|
Adisi
|
Getah pohon karet
|
Sifat-sifat polimer alam
kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam kadang-kadang cepat rusak, tidak
elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena karet alamtidak tahan
terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di udara. Contoh
lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga
wol dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik
(suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar
mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari.
2) Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer
yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat oleh manusia. Sampai saat ini,
para ahli kimia polimer telah melakukan penelitian struktur molekul alam guna
mengembangkan polimer sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan
polimer sintesis yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya
titik lebur, kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat
kimia. Tujuannya, agar diperoleh polimer sintesis yang penggunaannya sesuai
yang diharapkan. Polimer sintesis yang telah dikembangkan guna kepentingan komersil,
misalnya pembentukan serat untuk benang kain dan produksi ban yang
elastisterhadap jalan raya. Ahli kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan
beratus-ratus jenis polimer sintesis untuk tujuan yang lebih luas. Contoh
polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
No
|
Polimer
|
Monomer
|
Terdapat pada
|
1.
|
Polietena
|
Etena
|
Kantung, kabel plastik
|
2.
|
Polipropena
|
Propena
|
Tali, karung, botol plastik
|
3.
|
PVC
|
Vinil klorida
|
Pipa paralon, pelapis lantai
|
4.
|
Polivinil alcohol
|
Vinil alcohol
|
Bak air
|
5.
|
Teflon
|
Tetrafluoroetena
|
Wajan atau panci anti lengket
|
6.
|
Dakron
|
Metil tereftalat dan etilena glikol
|
Pipa rekam magnetik, kain atau tekstil (wol sintetis)
|
7.
|
Nilon
|
Asam adipat dan heksametilena diamin
|
Tekstil
|
8.
|
Polibutadiena
|
Butadiena
|
Ban motor
|
9.
|
Poliester
|
Ester dan etilena glikol
|
Ban mobil
|
10.
|
Melamin
|
Fenol formaldehida
|
Piring dan gelas melamin
|
11.
|
Epoksi resin
|
Metoksi benzena dan alcohol sekunder
|
Penyalut cat (cat epoksi)
|
b. Penggolongan
Polimer Berdasarkan Proses Pembentukannya
Reaksi pembentukan
polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi adalah reaksi
penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk molekul yang besar
(polimer). Ada
dua jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.
1) Polimer adisi
Seperti
yang telah kita ketahui, bahwa reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan
rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam
senyawa yang terbentuk. Jadi, polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan
polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak jenuh). Pada
reaksi ini monomer membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan monomer lain
sehingga menghasilkan polimer yang berikatan tunggal (ikatan jenuh). Artinya,
monomer pembentuk polimer adisi adalah senyawa yang ikatan karbon berikatan
rangkap seperti alkena, sterina, dan haloalkena. Polimer adisi ini biasanya
identik dengan plastik, karena hampir semua plastik dibuat dengan polimerisasi
adisi. Misalnya polietena, polipropena, polivinil klorida, teflon dan
poliisoprena.
Berikut beberapa contoh
pembentukannya :
a. Pembentukan polietena (polietilena) dari etena
(etilena)
O2
nCH2 =
CH2 - (CH2 - CH2)n
-
etena tegangan tinggi polietena
b.
Pembentuka teflon dari tetrafluoro etena
nCF2 = CF2 - (CF2 - CF2)n
–
tetrafluoroetena
politetraetilena (teflon)
c.
Pembentukan polivinil dari isoprena
(2-metil-1,3-butadiena)
nCH2 = CH2 - (CH2 - CH)n
–
Cl Cl
d. Pembentukan polisoprena dari isoprena
(2-metil-1,3-butadiena)
CH3 CH3
nH2C = C –
CH = CH2 - (HC =
C - CH
= CH)n -
Pada pembentukan
poliisoprena, mula-mula kedua ikatan rangkap dari nomor 1 dan C nomor 3
terbuka, kemudian ikatan tunggal dari C nomor 2 dan C nomor 3 membentuk ikatan
rangkap. Dari contoh-contoh reaksi di atas, dapat disimpulkan bahwa pada
polimerisasi adisi tidak terbentuk hasil samping dan monomernya harus
mengandung ikatan rangkap. Contoh polimer adisi dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Monomer
|
Polimer
|
Nama polimer
|
Kegunaan
|
Polietilena
|
Tas plastik, botol, mainan, isolasi listrik
|
||
Polipropilena
|
Karpet plastik, botol
|
||
Polistirena
|
Pernis kayu, styrofoam, isolasi plastik, gelas plastik,
mainan, bahan pengepakkan
|
||
Polivinil klorida
|
Pipa, genteng plastik
|
||
Polivinil dienklorida
|
Plastik wrap
|
||
Politetraetilena (teflon)
|
Alat masak, isolasi listrik (penutup kabel)
|
||
Poliakrilonitril
|
Wig (rambut palsu), cat, benang
|
||
Polivinilasetat
|
Tekstil, gumresin, cat
|
||
Polimetilmetakrilat
|
Bahan pembuat gelas, pembuat bola bowling
|
2) Polimer kondensasi
Kondensasi
merupakan reaksi penggabungab gugus-gugus fungsi antara kedua monomernya.
Artinya, polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari
monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Misalnya, senyawa polipeptida
atau protein dan polisakarida merupakan senyawa biomolekul yang dibentuk oleh
reaksi polimerisasi kondensasi. Berikut beberapa contoh pembentukan
polimerisasi kondensasi :
a) Pembentukan nilon
Nilon merupakan suatu polimer yang
ditemukan oleh Wallace Hume Carothers di tahun 1934 sewaktu bekerja di
perusahaan Du Pont. Polimer nilon dibentuk dari monomer asam 6-aminoheksanoat
(HOOCCH2(CH2)3CH2NH2).
Dalam polimerisasi ini, gugus karboksil dari monomer berikatan dengan gugus
amino dari monomer tersebut.
Perhatikan
reaksi tersebut, setiap dua monomer asam 6-aminoheksanoat akan menghasilkan
satu polimer dan dua molekul air.
Adapun
nilon-66 dibentuk dengan heteropolimer (monomernya beragam), yaitu antara
heksametilena diamina, (1,6-heksana diamin) dengan asam adipat (asam
1,6-heksanadioat).
Pada
heteropolimer (kopolimer) setiap 2 monomer yang berlainan bersatu akan
dihasilkan 2 molekul air.
b) Pembentukan polyester (polietilena tereftalat) atau dakron
Sama
halnya pada nilon-66, polyester dakron dibentuk oleh 2 polimer berlainan, yaitu
dari etilena glikol (polialkohol) dengan dimetil tereftalat (senyawa ester).
Dari
contoh-contoh reaksi di atas dapat disimpulkan bahwa polimerisasi kondensasi
akan menghasilkan molekul kecil air dan monomernya mempunyai gugus fungsi pada
kedua ujung rantainya. Apabila dirumuskan, secara umum reaksinya adalah sebagai
berikut :
n monomer → 1 polimer
+ (n - 1) H2O
c) Penggolongan polimer berdasarkan jenis
monomernya
Berdasarkan
jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimer dan kopolimer.
1) Homopolimer
Homopolimer adalah
polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan protein.
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada
polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk
polimer yang berikatan tunggal.