A. DESKRIPSI PRAKTEK CNC
Praktik CNC merupakam matakuliah praktik sebagai aplikasi Numarically Controlled
yang terdiri dari fungsi G dan M dan juga merupakan lanjutan
penerapan program NC yang telah disimulasikan pada mata kuliah praktik
CAD/CAM. Perkuliahan ini disajikan untuk memberikan pengetahuan dan
ketrampilan dalam mengaplikasikan perintah G dan M untuk menghasilkan
benda kerja pada mesin CNC TU-2A, TU-3A, ET-120 dan VMC-100.
Tahapan kerja yang harus dilakukan/dialami oleh praktikan dalam mengikuti perkuliahan ini adalah :
1. Mempelajari Mesin CNC TU-2A dan ET-120 yang meliputi :
- Elemen – elemen utama Mesin CNC TU-2A dan ET-120
- Menghidupkan Mesin
- Mengambil data Tool dan perpindahan posisi
- Fungsi G dan M
- Menyusun program
- Memasukkan program ke Mesin
- Menjalankan program
- Pemeriksaan hasil
2. Mempelajari Mesin CNC TU-3A dan VMC-100 yang meliputi :
- Elemen – elemen utama Mesin CNC TU-3A dan VMC-100
- Menghidupkan Mesin
- Mengambil data Tool dan perpindahan posisi
- Fungsi G dan M
- Menyusun program
- Memasukkan program ke Mesin
- Menjalankan program
- Pemeriksaan hasil
B. TUJUAN PRAKTEK CNC
Tujuan dari pelaksanaan perkuliahan praktik CNC adalah untuk memperoleh beberapa kemampuan yaitu :
1. Mahasiswa mampu menerapkan fungsi G dan M untuk membentuk benda kerja
pada mesin NC TU-2A
2. Mahasiswa mampu menerapkan fungsi G dan M untuk membentuk benda kerja
pada mesin CNC TU-3A
3. Mahasiswa mampu menerapkan fungsi G dan M untuk membentuk benda kerja
pada mesin CNC ET-120
4. Mahasiswa mampu menerapkan fungsi G dan M untuk membentuk benda kerja
pada mesin CNC VMC-100
5. Mahasiswa mampu mengoperasikan mesin-mesin CNC.
C. URAIAN TUGAS PRAKTEK
1. Persiapan Praktek
Pada tahap pertama mahasiswa dibekali pemahaman tentang Mesin CNC TU-2A, mesin CNC ET-120, Mesin CNC TU-3A dan mesin CNC
VMC-100 melalui tatap muka di kelas ditambah dengan study literatur
yang meliputi elemen – elemen utama, menghidupkan Mesin, mengambil
data Tool dan perpindahan posisi, fungsi G dan M, menyusun program,
memasukkan program ke mesin, menjalankan program.
Selanjutnya
mahasiswa menerima OJE Sheet (Operation, Job, and Evaluation Sheet)
untuk dipahami dan dimengerti maksud dari tugas praktik. Dengan
diberikannya tugas, mahasiswa diharapkan :
- Membaca gambar teknik dari benda kerja yang akan dibuat.
- Menentukan tool yang akan dipakai
- Menyusun program CNC untuk pembuatan benda kerja.
2. Pelaksanaan Praktek.
Pelaksanaan praktik merupakan suatu proses pembuatan benda kerja yang meliputi penyusunan program CNC,
memasukkan program ke mesin, pemasangan tool, pengambilan data tool,
pengikatan benda kerja, set PSO dan eksekusi program.
3. Pemeriksaan Kualitas Hasil Pekerjaan
Pemeriksaan
kualitas pekerjaan diukur dari hasil pekerjaan dengan melibatkan
metoda pelaksanaan, hasil ketrampilan yang didapat, dan waktu
pengerjaan tugas. Ketiga komponen ini akan menentukan hasil pekerjaan
mahasisiswa pada setiap job/tugas yang diberikan.
D. METODE PENILAIAN
1. Menilai Komponen
Komponen yang dinilai ada 3 (empat) buah , yaitu : metode
,hasil ketrampilan, waktu. Masing-masing komponen ini mempunyai nilai
maksimum yang berbeda. Untuk metoda nilainya 12, hasil ketrampilan
nilainya 80, waktu nilainya 8.
Total nilai keseluruhan 100 (seratus).
a. Metode
Komponen ini mempunyai 4 (empat) faktor penilaian yang
masing-masing bernilai : 4 untuk langkah kerja , 3 untuk sikap kerja , 3
untuk penggunaan alat, dan 2 untuk keselamatan kerja . Total nilai
metoda ini 12 (maksimum).
1) Langkah Kerja
Penilaian
langkah kerja dilaukan kepada mahasiswa sewaktu mengerjakan pekerjaan
. Apakah teratur dan sesuai dengan yang semestinya atau tidak .
2) Sikap Kerja
Penilaian
sikap kerja dilakukan selama mahasiswa mengerjakan pekerjaan, dengan
mengamati dan melihat, apakah tekun , penuh semangat , malas , sambil
bermain-main, sering keluar ruangan ,dll.
3) Penggunaan Alat
Penilaian
terhadap penggunaan alat selama mahasiswa melakukam praktek tentang
: Pengikatan benda kerja, pemeliharaan mesin, penggunaan alat sesuai
dengan fungsinya.
4) Keselamatan Kerja
Penilaian
terhadap keselamatan kerja dilakukan selama mahasiswa mengerjakan
pekerjaan , yang meliputi keamanan kerja, rusak tidaknya mesin dan
perlengkapan lainnya, gagal tidaknya pekerjaan yang dikerjakan, benar
tidaknya langkah mematikan mesin, memutus arus setelah pekerjaan
selesai.
b. Hasil Keterampilan
Komponen
ini mempunyai beberapa faktor penilaian yang masing-masing mempunyai
bobot tersendiri. Komponen ini terdiri dari pemilihan tool (3),
pengambilan data tool (7), set perpindahan posisi 15, program (25) dan
dimensi (30). Total nilai yang diperoleh maksimum 80.
c. Waktu
Komponen
ini mempunyai nilai maksimum 8. Mahasiswa yang dapat menyelesaikan
pratik dengan waktu standar ,atau lebih cepat dari waktu standar
diberi nilai 8. Sebaliknya mahasiswa yang lambat nilai dikurangi setara
dengan kelebihan waktunya.
2. Nilai Akhir Kegiatan Praktek
Bila
semua komponen telah diisi , hasil dijumlahkan . Bila nilainya 100
(seratus) atau nilai maksimum, maka distribusinya meliputi :
No | Komponen Penilaian | Bobot |
1 | M e t o d a | 12 |
2 | Hasil Keterampilan | 80 |
3 | W a k t u | 8 |
| T o t a l | 100 |
Skor akhir ini akan dikonversikan dalam bentuk nilai akhir seperti disajikan pada tabel berikut:
Tabel 1 Konversi Nilai
Lama | Berbasis Kompetensi | |||||
Skor | Huruf | Angka | Tingkat
Penguasaan (%)
| Huruf | Angka | Arti |
85-100 | A | 4 | 90-100 | A | 4 | Sangat Kompeten |
75-84 | B | 3 | 80-89 | B | 3 | Kompeten |
65-74 | C | 2 | 70-78 | C | 2 | Cukup Kompeten |
55-64 | D | 1 | 55-69 | D | 1 | Tidak Kompeten |
00-54 | E | 0 | 00-54 | E | 0 | Tidak Kompeten |
E. TATA TERTIB
Tata
tertib merupakan ketentuan dalam bentuk peraturan yang wajib ditaati
oleh mahasiswa selama praktek berlangsung . Isi tata tertib antara lain
:
1. Mahasiswa harus sudah hadir 5 menit sebelum praktek dimulai .
2. Terlambat 10 menit tanpa alasan tertentu yang dapat diterima, mahasiswa tidak
diperkenankan mengikuti praktik.
3. Mahasiswa dilarang memakai sandal atau sepatu sandal selama praktek berlangsung.
4. Mahasiswa dilarang merokok dalam ruangan praktik.
5. Mahasiswa dilarang bercanda atau berbuat keributan selama praktek berlangsung.
6. Mahasiswa dilarang membawa pulang benda berupa bahan praktik dan peralatan yang
ada dalam bengkel.
7. Harus menjaga kebersihan ruangan selama melaksanakan praktik.
8. Peminjaman peralatan yang diperlukan selama praktik harus melalui dengan menggunakan daftar pinjaman.
9. Kehilangan dan kerusakan peralatan selama praktek dengan disengaja menjadi tanggung-jawab mahasiswa dan harus diganti.
F. JADWAL PELAKSANAAN PRAKTEK
Pelaksanaan praktik CNC ini terjadwal sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Pelaksanaan praktik CNC
ini secara keseluruhan dilaksanakan sebanyak 16 kali pertemuan. Sesuai
dengan jumlah sks yaitu 2 sks, maka dibutuhkan waktu praktik selama 2 x
100 menit (3 jam 20 menit). Jam efektik selama yang 3 jam 20 menit, 30
menit digunakan untuk penyajian materi Mesin CNC,130
menit untuk praktik, 10 menit untuk persiapan praktik, 10 menit untuk
kebersihan setelah praktik berlangsung. Sehingga untuk 16 kali
pertemuan, maka dibutuhkan 16 x 30 menit jam efektif utuk teori dan 16
x 150 menit efektif untuk praktik.
Berikut ini adalah jadwal pelaksanaan kegiatan praktik CNC :
Mata Kuliah : Praktik CNC*/Teknologi Pemesinan II**/Teknologi Pemesinan III***
Kode : MES
Jumlah SKS : 2 sks
Semester : Ganjil/Genap
Jurusan/P. Studi : * P. Studi D3 KBK , ** P. Studi S1 KBK., *** P.Studi D3 Non KBK.
Dosen :
Tabel 2 Jadwal Pelaksanaan Praktik CNC
Perkuliahan Pertemuan | Teori | Praktik |
1 s/d 8 | Mesin CNC TU-2A | Job 1 |
9s/d 16 | Mesin CNC TU-3A | Job 2 |
G. KESELAMATAN KERJA
Keselamatan
kerja merupakan faktor utama dalam bekerja. Oleh karena itu mahasiswa
harus mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis
maupun yang tidak tertulis. Keselamatan kerja bukan hanya menyangkut
orangnya, tetapi juga alat/mesin serta barang atau benda kerja yang
dikerjakan. Keselamatan kerja meliputi keselamatan dari manusianya,
keselamatan alat/mesin dan keselamatan benda kerja.
1. Keselamatan Kerja Bagi Manusianya (mahasiswa)
Faktor ketidakhati-hatian dalam bekerja akan menimbulkan
cidera bahkan dapat berakibat fatal. Untuk mencegah hal-hal yang tidak
diingnkan tersebut, sebaiknya mahasiswa mengikuti aturan-aturan sebagai
berikut :
a. Pakailah pakaian pratik dengan rapi.
b. Rambut tidak boleh gondrong.
c. Jika mesin sedang beroperasi aktifkan selalu pintu /pelindung beram.
d. Pakai sarung tangan pada saat membersihkan beram.
e. Yakinkan bahwa benda kerja telah terikat kuat.
f. Camkanlah gambar-gambar keselamatan kerja yang ditempel pada dinding.
2. Keselamatan Alat dan Mesin
Umur suatu alat/mesin tergantung pada pemakainya. Oleh
karena itu, untuk menjaga agar umurnya panjang, sebaiknya para pemakai
mengikuti aturan berikut ini :
a. Untuk membersihkan beram jangan menggunakan kompressor.
b. Pada waktu mengoperasikan mesin, jangan sampai melampaui beban atau batas
maksimumnya.
c. Gunakan alat-alat tangan sesuai fungsinya.
d. Laksanakan perawatan sesuai dengan manual mesin.
3. Keselamatan Benda Kerja
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam
pengerjaan benda kerja adalah mengikuti petunjuk atau langkah-langkah
kerja yang terdapat pada operation Sheet. Untuk itu mahasiswa harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Baca dan ikuti dengan seksama langkah-langkah kerja pada lembar pekerjaan.
b. Jangan bekerja sebelum ada petunjuk dari dosen/instruktur
c. Periksa dengan seksama mesin yang akan digunakan dan laporkan apabila ada
kerusakan atau kelalaian dalam penggunaannya.
d. Periksa benda kerja yang apakah telah sesuai dengan ketentuan pada lembar
pekerjaan.
H. PEMELIHARAAN FASILITAS BENGKEL
Workshop
beserta isinya harus dipelihara untuk menjaga keutuhan dan umur
mesin/alat yang ada. Jika workshop bersih maka mahasiswa akan merasa
betah dan juga merasa aman. Pemeliharaan alat/mesin harus secara
teratur dan terus-menerus. Oleh karena itu, sebaiknya diikuti
petunjuk-petunjuk sebagai berikut :
1. Tempatkan alat-alat bantu pada lemari/panel yang mudah dikontrol.
2. Pada tiap-tiap mesin, taruh kartu pemakaian agar dapat dideteksi lama pemakaiannya.
3. Buat daftar perawatan harian, bulanan, dan tahunan.
4. Jangan meremehkan kerusakan yang kecil, agar tidak merepotkan dikemudian hari.
5. Perhatikan apakah mesin memerlukan pengontrolan temperatur.
6. Terapkan semboyan “lebih baik mencegah daripada memperbaiki’’ yang ada pada semua fasilitas di workshopel.