Jika dilihat dari konsep
maintenance yang dibuat oleh perusahaan berbeda namun dengan basic yang
sama. Maintenance merupakan kegiatan pemeliharaan alat berat yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan secara dini, memperpanjang
lifetime suatu komponen atau unit dan mencapai nilai ekonomis yang
efisien dan efektif. Alat berat dalam bidang pertambangan merupakan
salah satu faktor utama yang menentukan produksi disamping faktor
lainya. Kemudian alat berat juga mengalami perkembangan teknologi guna
memaksimalkan produktifitas ( kualitas, kapasitas, kecepatan,
kenyamanan, keamanan, umur panjang dan kemudahan perawatan ). Komposisi
alat berat sangat tergantung satu dengan yang lainnya dalam proses
penambangan. Dengan demikian konsep maintenance mempunyai tujuan yaitu :
2. Mencapai nilai ekonomis yang efektif dan efisien.
3. Memperpanjang masa pemakaian.
4. Menghemat biaya repaire dan maintenance.
5. Keteraturan dan ketepatan maintenance.
Secara objektif tujuan
mantenance adalah mendapatkan tingkat kesiapan alat yang tinggi,
memiliki daya guna yang maksimal, biaya perbaikan yang hemat dan
ketepatan kesiapan. Dengan demikian dibutuhkan sebuah sistem yang
digunakan untuk mengatur dan mengarahkan maintenance ke arah yang lebih
baik, yaitu :
1. Organisasi/departemen
2. Maintenance Program
3. Equipment dan Tool
4. Keteraturan antara jadwal operasi produksi dan maintenance
5. Sapare Part/suku cadang dan Material
Maka untuk mendapatkan maintenance konsep yang baik sebaiknya memiliki struktur organisasi yang baik misalnya :
Pembagian kerja ini bertujuan untuk dapat saling mengoptimalkan proses
maintenance sesuai dengan konsep maintenance. Jika suatu organisasi
dipimpin oleh seorang pemimpin maka di struktur diatas juga mempunyai
pememimpin, dan syarat menjadi pemimpin adalah mengetahui 95% proses
kerja maintenance yang ada secara konsep dan aktualnya. Kemudian
seorang pemimpin atau Dept.Head dibantu oleh beberapa bagian bidang
kerja, yaitu :
1.
Section (area) Equipment 1 dst : merupakan area dimana prsoes tanggung
jawab terhadap maintenance areanya misalnya area Track, Dozer, Small
PC/Big PC, Excavator.
2.
Section Planner : bidang ini merencanakan penjadawalan/scheduling
maintenance di konsep planner ada beberapa bentuk dari Assistan Planner,
Senior Planner, dan pembagian kerja maintenance dari Order Part, dan
Plan part Analist. Konsep planner umumnya ditentukan oleh kebijakan
perusahaan itu sendiri.
3.
Enginer Analist : Tugas kerja yang diberikan adalah memonitor kondisi
unit sesuai dengan tool yang telah disediakan oleh perusahaan atau
vendor seperti Oil Analisist, Engine Analisist, Chasis and Travel
Sistem. Enginer ini bertugas menginformasikan keadaan unit atau komponen
saat terupdate sehingga informasi yang di dapat dapat di schedulekan
jika untit telah mengalami bad performance.
4. Equipment and Workshop : dapat dikatakan sebagai pemantau alat dan keperluan diworkshop.
5.
Compentensi : Jika perusahaan anda mempunyai sebuah mekanik yang
kompetensinya tidak berubah karena tidak sesuai dengan SOP atau OEM maka
diperlukannya pengetesan terhadap mekanik tersebut agar pelaksanaan
maintenance sesuai dengan SOP manual.
6.
Data dan History : merupakan bagian unit kerja yang merecord data
pembelian, data unit dan data history problem. Area ini tergantung juga
oleh kebijakan perusahaan yang disesuaikan oleh kebutuhan.
Jika maintenace akan dilaksanakan maka kita harus mempunyai pondasi dan
kekuatan untuk mengarahkan kebijakan maintenance yang lebih baik.