Monday, 14 April 2014

MAINTENANCE UNIT ALAT BERAT

DIFINISI MAINTENANACE
adalah suatu tindakan yang dilakukan dalam rangka mempertahankan atau mengendalikan suatu peralatan pada kondisi yang dapat diterima sampai dengan umur rencana yang telah ditentukan.
MENGAPA DIPERLUKAN PERAWATAN ?
  • Agar kondisi mesin / unit tetap stabil, sehingga mempermudah dalam perencanaan produksi
  • Untukmenentukan biaya produksi dan dapat memperhitungkan / merencanakan anggaran.
  • Memperpanjang umut mesi / unit
TUJUAN DILAKSANAKAN PERAWATAN :
  • AVAIBILITI TINGGI : Maksudnya unit tersebut selalu dalam keadaan siap pakai DOWN TIME
  • RENDAH : Maksudnya menjaga agar kerusakan unit sekecil mungkin
  • COST RENDAH : Maksudnya agar biaya operasi unit rendah ( dalam hal perbaikan ).
PEKERJAAN YANG HARUS DILAKUKAN :
  • PENGONTROLAN
  • PENGGANTIAN
  • PENYETELAN
  • PERBAIKAN
  • PENGETESTAN
Agar dapat melaksanakan hal tersebut diatas, harus mengerti dan memahami :
- Periodic service
- Prinsip kerja & fungsi dari komponen
- Dan lain-lain : Part ordering. Reusable part. Etc.
KUNCI SUKSES PEMELIHARAAN
  • Ketrampilan dan prilakau manusia
  • Kegiatan pemeliharaan
  • Perencanaan yang baik
  • Peralatan
  • Keselamatan kerja
  • Pengadaan : - Suku cadang, Bahan bakar, Minyak pelumas, Anggaran, Administrasi, Management
MAINTENANCE meliputi PLANED MAINTENANCE & UNPLANED MAINTENANCE
PLANED MAINTENANCE meliputi CORECTIVE MAINTENANCE & PREVENTIVE MAINTENANCE
UNPLATED MAINTENANCE meliputi EMERGENCY MAINTENANCE
CORECTIVE MAINTENANCE meliputi REPAIR DAN ADJUSTMENT dan BREAK DOWN MAINTENANCE
PREVENTIVE MAINTENANCE meliputi
DAILY MAINTENANCE - Lubrication, Check up, dan Cleaning
PERIODIC MAINTENANCE
- 10 Hours
- 50 Hours
- 250 Hours
- 500 Hours
- 750 Hours
- 1000 Hours
- 2000 Hours
- 4000 Hours
CONDITION BASE MAINTENANCE meliputi
  • PREVENTIVE MAINTENANCE
- Inspection service (PPM)
  • OIL ANALISYS (PAP)
  • UNDERCARRIAGE INSPECTION & MEASSUREMENT (PPU)
PLANED MAINTENANCE ( PERAWATAN TERENCANA ):
Jenis perawatan yang memang sudah diorganisir, dilakukan terencana, pelaksanaanya sesuai jadwal , pengendalian dan pencatatan.
PREVENTIVE MAINTENANACE ( PERAWATAN PENCEGAHAN ):
Jenis perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu yang maksudnya untuk meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan mesin.
CORECTIVE MAINTENANACE ( PERAWATAN KOREKSI ) :
Jenis perawatan yang dimaksud untuk mengembalikakan mesin pada standarnya (yang diperlukan),bisa berupa reparasi atau penyetelan.
BREAK DOWN MAINTENANCE :
Pekerjaan yang dilakukan karena mesin/unit benar – benar rusak, tetapi kerusakan tersebut sudah diperkirakan sebelumnya.
EMERGENCY MAINTENANCE ( PERWATAN MENDADAK ) :
Jenis perawatan yang bersifat perbaikan terhadap kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya.
SASARAN PERAWATAN :
  • MEMAKSIMUMKAN WAKTU OPERASI
- Mencegah kemungkinan terjadinya gangguan/hambatan pada saat operasi/produksi
- Mengetahui kondisi mesin/unit yang digunakan untuk menyiapkan suku cadang.
- Mengatasi gangguan/hambatan dengan cepat pada saat operasi produksi selama mungkin.
- Mencegah hal-hal yang membahayakan kesehatan dan keselamatan.
  • MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN.

Sumber : http://dapout782.blogspot.com


Konsep Maintenance

     Jika dilihat dari konsep maintenance yang dibuat oleh perusahaan berbeda namun dengan basic yang sama. Maintenance merupakan kegiatan pemeliharaan alat berat yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan secara dini, memperpanjang lifetime suatu komponen atau unit dan mencapai nilai ekonomis yang efisien dan efektif. Alat berat dalam bidang pertambangan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan produksi disamping faktor lainya. Kemudian alat berat juga mengalami perkembangan teknologi guna memaksimalkan produktifitas ( kualitas, kapasitas, kecepatan, kenyamanan, keamanan, umur panjang dan kemudahan perawatan ). Komposisi alat berat sangat tergantung satu dengan yang lainnya dalam proses penambangan. Dengan demikian konsep maintenance mempunyai tujuan yaitu :

1. Mencegah terjadinya kerusakan sejak dini ( premature ).
2. Mencapai nilai ekonomis yang efektif dan efisien.
3. Memperpanjang masa pemakaian.
4. Menghemat biaya repaire dan maintenance.
5. Keteraturan dan ketepatan maintenance.

         Secara objektif tujuan mantenance adalah mendapatkan tingkat kesiapan alat yang tinggi, memiliki daya guna yang maksimal, biaya perbaikan yang hemat dan ketepatan kesiapan. Dengan demikian dibutuhkan sebuah sistem yang digunakan untuk mengatur dan mengarahkan maintenance ke arah yang lebih baik, yaitu :

1. Organisasi/departemen
2. Maintenance Program
3. Equipment dan Tool
4. Keteraturan antara jadwal operasi produksi dan maintenance
5. Sapare Part/suku cadang dan Material
         Maka untuk mendapatkan maintenance konsep yang baik sebaiknya memiliki struktur organisasi yang baik misalnya : 
       Pembagian kerja ini bertujuan untuk dapat saling mengoptimalkan proses maintenance sesuai dengan konsep maintenance. Jika suatu organisasi dipimpin oleh seorang pemimpin maka di struktur diatas juga mempunyai  pememimpin, dan syarat menjadi pemimpin adalah mengetahui 95% proses kerja maintenance yang ada secara konsep dan aktualnya.  Kemudian seorang pemimpin atau Dept.Head dibantu oleh beberapa bagian bidang kerja, yaitu :

1. Section (area) Equipment 1 dst : merupakan area dimana prsoes tanggung jawab terhadap maintenance areanya misalnya area Track, Dozer, Small PC/Big PC, Excavator.

2. Section Planner : bidang ini merencanakan penjadawalan/scheduling maintenance di konsep planner ada beberapa bentuk dari Assistan Planner, Senior Planner, dan pembagian kerja maintenance dari Order Part, dan Plan part Analist. Konsep planner umumnya ditentukan oleh kebijakan perusahaan itu sendiri.

3. Enginer Analist : Tugas kerja yang diberikan adalah memonitor kondisi unit sesuai dengan tool yang telah disediakan oleh perusahaan atau vendor seperti Oil Analisist, Engine Analisist, Chasis and Travel Sistem. Enginer ini bertugas menginformasikan keadaan unit atau komponen saat terupdate sehingga informasi yang di dapat dapat di schedulekan jika untit telah mengalami bad performance.

4. Equipment and Workshop : dapat dikatakan sebagai pemantau alat dan keperluan diworkshop.

5. Compentensi : Jika perusahaan anda mempunyai sebuah mekanik yang kompetensinya tidak berubah karena tidak sesuai dengan SOP atau OEM maka diperlukannya pengetesan terhadap mekanik tersebut agar pelaksanaan maintenance sesuai dengan SOP manual.

6. Data dan History : merupakan bagian unit kerja yang merecord data pembelian, data unit dan data history problem. Area ini tergantung juga oleh kebijakan perusahaan yang disesuaikan oleh kebutuhan.

      Jika maintenace akan dilaksanakan maka kita harus mempunyai pondasi dan kekuatan untuk mengarahkan kebijakan maintenance yang lebih baik.
 
 


Sunday, 13 April 2014

MAINTENANCE


(Maintenance) Planning and Scheduling

Pasa saat awal Maintenance And Repair Contract (MARC) PT. Trakindo Utama dimulai di PT. Freeport Indonesia, di Grasberg, Tembagapura, maintenance operation secara umum dijalankan  oleh group maintenance planner dan daily operation, karena group strategy masih dijalankan di head office, Jakarta.  Job assignment saya datang pertama di Tembagapura adalah sebagai  planner.
Caterpillar OHT 793 = 102 unit dan OHT 797 = 12 unit adalah MARC fleet yang menjadi tanggung jawab kami. Adapun yang menjadi tanggung jawab planner adalah :
  1. Menyusun Weekly dan Daily Plan untuk pekerjaan PM, PCR & Backlog,
  2. Manjalankan aktivitas Health Planning, yaitu : inspections (daily), electronic downloads (VIMS, ET, etc), Scheduled Oil Sampling, lubrication and top-up oils, monitoring of application and operating practices, monitoring equipment.
  3. Membuka semua Work Orders untuk planned work,
  4. Mengorder Parts, build of material (BOM), memastikan tooling.
  5. Memastikan manpower planning.
Performance measurement yang digunakan untuk mengukur kinerja planning antara lain :
  1. Service Accuracy
  2. Backlog Ageing
  3. Planning Efficiency
Planning menjadi jembatan antara strategy dan operation, dimana planner bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kegiatan yang sudah di-setup oleh strategy bisa terlaksana oleh operation. Kata lain dari planner yang mudah dipahami adalah event organizer. Target dari planning efficiency adalah 80% downtime & cost dari maintenance activity
Fokus dari planning dalam melaksanakan tugasnya adalah efisiensi, dimana dengan planning yang berkualitas dan informasi yang akurat proses pekerjaan bisa terlaksana sesuai dengan alokasi waktu dan biaya.
 
Sumber : Levitt & Nyman, 2001, 
Maintenance Planning, Scheduling, and Coordinating, NY, USA

Dari model maintenance iceberg terlihat bahwa biaya/cost yang diakibatkan dari proses maintenance tidak hanya berdampak pada sisi operasional maintenance, namun dampak yang sangat besar akan timbul pada sisi production dan bisnis pada umumnya.
Pada praktek di lapangan sering kali terjadi pententangan kepentingan antara pihak maintenance dan production bahkan safety. Oleh karena itu koordinasi lintas fungsional dan hirarki perlu dilakukan untuk memastikan bahwa excution management terlaksana sesuai hasil yang diinginkan.

Salam



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons